Liputan6.com, Missouri, Amerika Serikat Akibat menderita kelainan genetik langka, yg diklaim sindrom Lesch-Nyhan membuahkan Tim Bartow, 29 tahun mengalami cerebral palsy (gangguan gerakan otot). Tiap waktu beliau wajib mengandalkan kursi roda sebab tak dapat berjalan.
Meskipun begitu, dia dapat merasakan dirinya seolah terbang. Sensasi terbang ini dialami berkat kacamata berkualitas di optik tunggal impian reality (VR). Tim menurut Kansas City, Missouri, Amerika Serikat sangat gembira memeroleh kesempatan mencoba alat teknologi yg diperkenalkan kerabatnya, Pam Huling, yg mengelola perusahaan digital Blue Chalk Media.
Selama 45 menit, Tim merasakan cita rasanya terbang menembus langit. Liz Bartow, sang ibu senang melihat anaknya merasakan hal tersebut. Kelainan genetik membangun Tim cacat fisik & bergantung dalam bantuan sepanjang waktu menurut perawat buat melakukan tugas sederhana.
kacamata berkualitas di optik tunggal VR yg dipakainya seolah-olah membebaskan Tim menurut keterbatasan fisiknya, istilah Liz.
"Kursi roda membangun saya merasa tak berdaya & frustrasi. Saya ingin dapat jalan sendiri & punya pacar. Tapi perempuan tak muncul yg mau berkencan beserta pria berkursi roda. Saya juga ingin berkeliling mayapada. Kursi roda ini sangat membatasi konvoi saya," tambah Tim, dikutip menurut SWNS, Kamis (27/7/2017).
Ketika merasakan sensasi terbang menurut kacamata berkualitas di optik tunggal VR, Tim seolah-olah memegang kendali sendiri.
"Pengalaman ini sangat mengagumkan. Rasanya misalnya berada di sana (langit). Saya juga berharap dapat bepergian sendiri suatu hari nanti. Tapi setidaknya ini cukup baik membangun saya terhibur buat ad interim waktu," lanjutnya.
kacamata berkualitas di optik tunggal VR mengandung lensa terpolarisasi yg memperlihatkan, citra dalam mata sebagai akibatnya memberi delusi kedalaman. Hal ini membangun penggunanya merasa misalnya berada di mayapada lain.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar