Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberi akses permodalan non perbankan kepada pelaku perjuangan ekonomi kreatif di sektor kuliner dan perangkat lunak digital dan game developer melalui acara Bantuan Insentif Pemerintah (BIP).
Bekraf mengalokasikan dana total sebesar Rp 10,8 miliar buat acara BIP yang akan diberikan buat setiap pelaku perjuangan sebesar Rp 200 juta di 2 sektor perjuangan, yakni kuliner dan perangkat lunak digital dan game developer.
Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo mengungkapkan acara BIP yang baru dilaksanakan dalam tahun pertama ini bertujuan memberi pendanaan kepada perusahaan rintisan atau startup company yang belum mempunyai aset yang akbar.
"Kalau merujuk perjuangan rintisan, di fase itu belum poly lembaga yang bisa masuk mendanai mereka alasannya mereka belum punya track record baik keuangan pula transaksional sebelumnya. Bekraf di sini mencoba mengisi ruang itu," istilah Fadjar seperti dikutip berasal Antara dalam sosialisasi BIP di Jakarta, Jumat (14/7).
BIP merupakan skema kontribusi penyaluran modal non perbankan kepada pelaku perjuangan ekonomi kreatif (ekraf) berupa penambahan modal kerja dan investasi aktiva tetap yang difasilitasi Bekraf.
Dia menjelaskan melalui BIP ini diperlukan pelaku perjuangan bisa mempertinggi kapasitas urusan ekonomi pula produksinya dalam bentuk penambahan modal.
Bekraf mempunyai subsektor unggulan kuliner dan subsektor prioritas perangkat lunak digital dan game developer alasannya ke 2 subsektor tersebut menjadi perjuangan unggulan yang menjadi perhatian Bekraf selain fesyen, kerajinan tangan dan musik.
Ada pun dalam sosialisasi BIP ini dihadiri sang lebih kurang 170 pelaku perjuangan spesifik berasal 2 subsektor tersebut.
Untuk mendapat akses permodalan BIP, pelaku perjuangan ekonomi kreatif (ekraf) bisa mendaftar secara online yang dibuka mulai 13 Juli 2017 sampai penutupan dalam 24 Juli 2017.
[bim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar