Liputan6.com, Kendari - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Anshayari Arsyad, mengimbau masyarakat buat menghindari menyaksikan langsung terjadinya gerhana mentari total (GMT) jika tidak dengan kacamata berkualitas di optik tunggal yang dari dengan peruntukannya.
"Melihat proses terjadinya GMT secara langsung tanpa indera pelindung mata yang dari standar yang telah ditetapkan resikonya akbar," istilah beliau pada Palu, mirip dilansir Antara, Jumat (19/dua).
Tanpa dengan kacamata berkualitas di optik tunggal standar menyaksikan secara langsung GMT tadi, beliau menegaskan, mata manusia sanggup rusak.
Karena itu, Anshayari meminta masyarakat buat tidak ikut-ikutan menyaksikan GMT yang akan berlangsung pada 9 Maret 2016 pada sejumlah provinsi, termasuk pada Sulteng, tanpa persiapan memadai.
Di Sulteng timbul beberapa titik buat sanggup menyaksikan langsung GMT. Masyarakat yang timbul pada titik-titik pengamatan GMT lebih baik menghindari buat menyaksikan kalau memang tidak dengan kacamata berkualitas di optik tunggal standar yang telah ditentukan karena sanggup ganggu mata.
Anshayari mengatakan tidak sembarang dengan kacamata berkualitas di optik tunggal buat menyaksikan GMT tadi.
"Jangan pikir bahwa kacamata berkualitas di optik tunggal biasa yang awam dipakai sanggup dipakai buat menyaksikan langsung GMT. kacamata berkualitas di optik tunggal biasa tidak sanggup melindungi mata," istilah beliau.
Karena itu, lebih baik tidak menyaksikan GMT, berasal pada menyaksikan serta berdampak terhadap mata. Namun, ia mengatakan lebih kondusif jika dengan kacamata berkualitas di optik tunggal yang dipakai tukang las.
"Kalau kacamata berkualitas di optik tunggal las sanggup," istilah beliau.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan serta Kebudayaan Sulteng Ardiasyah Lamasitudju. Ia bahkan telah mengirim surat ke seluruh sekolah buat mengingatkan siswa serta juga orang tua buat tidak menyaksikan langsung GMT tanpa dengan pelindung mata standar.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola sebelumnya mengatakan jumlah wisatawan mancanegara yang akan menyaksikan GMT pada sejumlah wilayah pada provinsi ini kurang lebih 10.000 orang.
Masyarakat dibutuhkan menyambut para wisatawan GMT yang akan menyaksikan langsung GMT pada setiap wilayah telah ditetapkan sebagai titik pengamatan berlaku ramah serta santun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar