Minggu, 11 Februari 2018

Pengalaman Membeli Kacamata Minus pada Jerman

Pengalaman Membeli kacamata berkualitas di optik tunggal Minus pada Jerman

[caption id="attachment_375667" align="aligncenter" width="512" caption="Contoh kacamata berkualitas di optik tunggal gratis, Null Tariff"][/caption]

Suatu hari, seseorang teman keturunan Vietnam yang telah lama pada Denmark & menjadi warganegara pada sana, menginap pada tempat tinggal kami. Ia tidur pada kamar si ragil. Anak-anak sangat antusiaas buat bertemu tamu ini. Sampai mereka selalu membangunkannya setiap pagi. Anak-anak heran, mengapa teman aku itu takut sinar terlalu terang. Kok, kayak drakula atau vampir. Ternyata, teman aku itu minus 9 & baru saja menjalani operasi sinar laser buat membangun matanya tak perlu dengan kaca mata ke mana-mana. Tak lucu kalau tebal sekali waktu ia wajib praktek pada kliniknya menjadi dokter gigi. Apalagi, ia masih belia, lebih belia berdasarkan aku.

kacamata berkualitas di optik tunggal. Saya tak suka memakainya tapi wajib. Untuk mencoba lensa kontak, aku takut & misalnya tidak telaten. Sering aku melihat teman-teman Jepang memakainya. Aduhhh ... repot sekali. Kalau kacamata berkualitas di optik tunggal kan, mak plekkk, padang.

Oh iya. kacamata berkualitas di optik tunggal aku yang berdasarkan Indonesia; satu, minus 1 ... satunya lagi minus 0,50 pesan berdasarkan optik Semarang, dikirimnya berdasarkan Jakarta, sebulan. Itu min duluuuu. Karena ternyata bulan ini, aku periksa lagi buat membangun kacamata berkualitas di optik tunggal baru yang pecah terinjak selesainya sepuluh tahun digunakan ... berubah! Dua-duanya minus 1,25! Astagaaaa ... kok tambahnya poly ya? Apa ini alasannya aku sporadis pakai? Hanya buat mengendarai tunggangan saja dipakainya alasannya pada sini wajib? Lagian gak asyik kalau kacamata berkualitas di optik tunggal buat melihat jauh, buat melihat dekat, jadi lelah kadang pusing. Mata biar bebas tak tergantung kacamata berkualitas di optik tunggal terus & mata mengikuti keadaan bersama blur & mengakomodasinya.

Usaha mengurangi minus

Entahlah. Tapi aku telah poly mengikuti saran berdasarkan sebuah situs kesehatan misalnya:

1.Makan kuliner bergizi misalnya wortel, salmon, telur, bawang putih & bawang merah, alpokat, juz jeruk, sayuran hijau, salat ....

2.Banyak sekali memandang pemandangan hijau misalnya hutan, ladang, rumput, kebun alasannya memang tinggal pada wilayah misalnya ini semenjak pindah ke Jerman.

3.Membaca bersama lampu terang.

4.Memakai komputer satu jam lalu istirahat alasannya mata terasa lemah, daya melihat jeda jauh lemah, terbiasa melihat jeda dekat & lurus. Disambi kerjaan lain beberapa jam, nanti lagi.

5.Jarang main game, nonton film, layar lebar & lainnya yang dengan tenaga mata jeda jauh.

Beberapa saran lain memang belum aku lakukan misalnya:

1.Melakukan latihan mata; berkedip normal tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lambat, menutup mata bersama telapak tangan & melihat obyek bergerak. Ada sebuah kitab yang agak direkomendasikan Rebuild your vision

2. Menggunakan therapi lensa polar pada googles.

3. Tips 10-10-10; selesainya 10 menit melakukan sesuatu bersama jeda 7 kaki atau kurang, mata istirahat & difokuskan ke obyek lain yang 10 kaki jaraknya, selama 10 detik .

Proses menentukan kacamata berkualitas di optik tunggal; boleh dipinjam, dibawa ke tempat tinggal lho

Pertama kali masuk optik alasannya si sulung butuh kacamata berkualitas di optik tunggal plus 1. Ia diperiksa dokter pada RS setempat. Setelah tes, diberikan resep buat merogoh kacamata berkualitas di optik tunggal pada optik sembarang. Di sana, anak dipersilakan menentukan kacamata berkualitas di optik tunggal. Gratis, baik frame atau gelasnya, ditanggung iuran pertanggungan alasannya pada bawah 18 tahun.

Yang ke 2, aku. Karena telah memahami aku minus berapa, aku menentukan framenya dulu. Saya menentukan optik F yang terkenal sangat bagus alasannya pelayanan & garansinya.

Sebelum pada optik F ini, kami telah keliling optik-optik pada tiga kota (Tuttlingen, Villingen, Stuttgart) buat mencari contoh yang pas. Sudah pilih-pilih tidak juga ketemu. Ihhh, susah amat, yang mengantar ikut sebel. Haha.

Bu, aku ke sauna dulu ya ... kau pilih-pilih kacamata berkualitas di optik tunggal lagi, deh. Suami aku meledek. Ia telah boring & memahami pasti bahwa aku bakal lama menemukan kacamata berkualitas di optik tunggal. Saya sadar, kakinya mau meletus. Sayanya, bilung. Bingung & ling-lung. kacamata berkualitas di optik tunggal oh kacamataaa ....

Akhirnya hari lain, kami kembali ke optik F lagi. Di sana menemukan beberapa kacamata berkualitas di optik tunggal nol tarif (frame gratisan buat anak-anak hingga dewasa) & beberapa yang merk terkenal, mahalan. Masalahnya poly kacamata berkualitas di optik tunggal tersebut yang dikhususkan buat mereka yang berhidung panjang & bangir. Sedangkan hidung aku gak punya. Butuh penunjang pada wilayah hidung.

Kamu sih, bu, punya wajah full moon & hidung sensitif. Seru suami aku. Saya cubit ia. Tidak mengaduh, meringis saja.

Kami pun pesan kacamata berkualitas di optik tunggal bersama kode yang pernah kami lihat pada optik lain tapi harganya mahal. Optik F memang baik. Mereka memang punyaharga frame sendiri yang tertempel pada setiap kacamata berkualitas di optik tunggal. Namun, seandainya kita menemukan kacamata berkualitas di optik tunggal yang sama pada optik lain bersama harga lebih murah & sanggup menunjukkannya, harga disamakan bersama yang murah ditambah 10% (misalnya harga kacamata berkualitas di optik tunggal Gucci-pria pada optik F= 199, pada internet 123, harganya jadi 111 saja, bukan harga yang mahal. Kami pun menawarkan harga termurah berdasarkan optik pada internet. Si optiker mengangguk, menghitungnya & menyetujui kesepekatan harga.

***

Setelah dua minggu, diberi fakta lewat telepon bahwa pesanan telah muncul. Saya tiba. Setelah dicoba, pas pada hidung, tapi bulu mata aku kepanjangan. Kacanya ditabrak-tabrak si bulu, cepat kotor.Walaaah. Optiker menyarankan buat tidak membelinya alasannya jeda bulu mata bersama gelas terlalu dekat.

Bulu matanya dibrondoli saja, buuuu. Kata suami aku. Idih, pakkkkk, dursila. Mosok aku disuruh pangkas bulu mata buat kacamata berkualitas di optik tunggal ini.

Saya tak patah arang. Kami cari-cari lagi, menemukan contoh yang disukai suami & satunya yang aku cinta. Sang optiker, perempuan blonde, masih belia, merogoh brosur. Ia mencarikan gambar apakah muncul contoh yang sama bersama rona hitam. Itu berdasarkan kacamata berkualitas di optik tunggal yang aku temukan pada rak gelas. Dipesan, tunggu lagi seminggu. Wadow, menggemaskan.

Setelah pesanan hingga pada optik, kami tiba. Optik lain yang agak tua, menjadi penasehat kami. Wanita itu membicarakan bahwa kami boleh membawanya pergi ke tempat tinggal selama 1 minggu agar menentukan bersama hening mana yang cocok pada hati. Pas pada hidung telah sih. Kok, optiknya percaya banget ya, padahal framenya gak murah. Ditotal muncul kalau 700. Mereka hanya aku beri nama & alamat dan nomor telepon aku dalam sebuah kertas formulir yang tersedia. Karena maksimal tiga, sekalian aku ambil satu lagi buat dicoba. Xixi.

Selama seminggu, aku pada tempat tinggal mematut diri bersama ketiga kacamata berkualitas di optik tunggal pinjaman berdasarkan optik. Kok, gak sreg siiihhhh? Saya ingin kacamata berkualitas di optik tunggal A bersama gagang B. Suami ingin kacamata berkualitas di optik tunggal yang A.Anak-anak kasih saran, beli dua (duite sopo?). Yang C, minggir, kami berempat (aku & suami, dua gadis) gak suka. Saya kirim lewat WA pada kompasianer Eberle & kompasianer Cici. Eeeee ... sama. Ahhhhh ... piye ki?

Akhirnya, membeli kacamata berkualitas di optik tunggal

Hari Senin tiba. Itu jatah pengembalian kacamata berkualitas di optik tunggal uji coba yang dipinjamkan pada tempat tinggal.Optik yang menjadi penasehat ganti lagi, seseorang lelaki. Kacamatanya bagus, tapi walah tebal amat.

Yang mana, bu? tanya optiker trendy itu.

Saya ingin kacamata berkualitas di optik tunggal yang A tapi gagangnya yang kayak pada kacamata berkualitas di optik tunggal B. Suami pengen yang A saja. Ada pada brosur atau etalase? Saya diminta mencoba ketiga kacamata berkualitas di optik tunggal pada depannya. Ia sependapat bersama aku bahwa kacamata berkualitas di optik tunggal pilihan suami kurang bagus alasannya rona emasnya gak cocok pada kulit wajah. Ia pun mencarikan kacamata berkualitas di optik tunggal & gagang yang agak mirip, yang aku maksud. Hasilnya? Gak ketemu! Halaaah, capeeek deh.

Kami diajak ke ruang lain pada mana ia cari-cari kacamata berkualitas di optik tunggal lagi yang lebih elok & pas. Saya ikut ambil-coba. Ahaaaa ... ketemu. Ini, ini yang ini. Warna hitam muncul gesekan emasnya pada pinggir! Saya mencobanya pada depan si optiker yang baik hati & ramah tadi.

Bagus, pas. Nongkrong pada hidung & bulu mata tidak kesodok. Optiker memandangi aku & mengarahkan kaca dinding pada aku. Suami manggut-manggut.

Ya, bagus, bu ... wih ... akhirnyaaaa .... lega. Suami aku happy. Apalagi aku ... selangit. Aller gute Dinge sind drei, tutur peribahasa Jerman. Setelah tiga kali pesan, kacamata berkualitas di optik tunggal yang ketiga yang terpilih & terbaik.

Cerita beli kacamata berkualitas di optik tunggal tidak hanya hingga pada situ alasannya mata aku wajib dicek. Di sebuah ruang khusus yang mini, aku dicek matanya; 6,8,9,5,7,4 (aku menyebutnya) ... seluruh bersama ukuran besar, agak mini, mini lagi, sangat mini, mengecil banget & misalnya semut. Saya minus 1,25. Keduanya! Aneh. Yang satu mata ikut balapan, seia sekata.

Saya keluar berdasarkan ruangan, suami masuk. Suami ingin memahami matanya muncul apa kok juga kadang lelah kalau menyetir. Jederrrr... memahami kan? Butuh kacamata berkualitas di optik tunggal ya? Haha, welcome to glasses club.

Proses membeli kacamata berkualitas di optik tunggal tidak hingga situ. Kami diskusi tentang gelas mana yang diambil. Bahan plastik yang bisa berubah kalau kena sinar mentari, agar tak perlu dua kacamata berkualitas di optik tunggal kalau musim panas. Warna tone, coklat (lebih adem pada mata, ucapnya). Yang dulu, aku pilih abu-abu (lebih panas, ucapnya). Nurut. Berikutnya, optiker bertanya, mau kaca yang rata apa agak konveks. Ada rupa muncul harga. Yang konveks kadang memuai pada wilayah frame, harganya @70, yang rata @147, bahkan muncul yang hingga @210 & seterusnya. Larang men. Hati aku menciut.

Kami pun menentukannya. Optiker menuliskan pada formulir. Kami diminta menunggu SMS buat pengambilan. Kira-kira barang 1-2 minggu jadi. Ia menyarankan buat ikut iuran pertanggungan kacamata berkualitas di optik tunggal 10 dua tahun. Agar kalau muncul apa-apa digaransi. Meskipun buat kerusakan yang tidak fatal, tetap digaransi optik meski tanpa iuran pertanggungan. Pelayanan optik F ini poly; kalau tidak puas boleh kembali, kalau minus berubah bisa dikenal menjadi & lainnya. Bahkan meski tidak membeli kacamata berkualitas di optik tunggal pada sini, bisa lho reparasi sederhana gratis (ganti gagang, membetulkan posisi gagang, letak hambatan pada hidung, tanggal kaca).

Benarlah. Satu setengah minggu kemudian, tiba SMS. Saya ambil, bayar bersama kartu. Srettt.

Kok, aneh ya? Saya mematut diri pada kaca sebelah meja.

Ya, masih baru. Setelah satu minggu pasti terbiasa. Besok pagi-pagi, coba lagi. Si kasir melayani aku. Mengajak aku duduk & mencobanya. Ia membagikan etui hitam & selembar kain pembersih. Dibersihkannya kacamata berkualitas di optik tunggal bersama mesin selesainya aku coba.

Saya masih kaget Mata aku memang kaget. Kaget sekali bersama kacamata berkualitas di optik tunggal yang misalnya membuka ventilasi pada ruang gelap. Mak byakkk.

Yang vital kentara kan? Bagus kok framenya. Pas. Optiker meyakinkan aku. Ia menyerahkan bukti pembayaran yang keluar berdasarkan mesin & selembar kwitansi berdasarkan print komputer. Lumayan, bisa buat laporan pajak. Oh, etuinya bagus.

Kesan-pesan

Repot juga mencari kacamata berkualitas di optik tunggal pada Jerman yang disukai, pas hidung & wajah (alasannya kebanyakan lebih cocok buat wajah Eropa/Jerman) dan safety pada kantong.

Dari pengalaman ini juga, aku hanya berpesan, jagalah mata sebelum sakit (minus/plus). Memakai kacamata berkualitas di optik tunggal memang bisa menunjang penampilan. Tanpa kacamata berkualitas di optik tunggal? Sungguh brillian!

Jika sakit mata berlanjut, hubungi optik yang ditunjuk. Selamat siang. Salam sehat & bahagia.(G76)

Sumber:

1. Pengalaman tertentu

2. Cara alami mengurangi  mata minus

3. Sepuluh cara meningkatkan daya pandang (jeda jauh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top