Minggu, 11 Februari 2018

PROSES PENCIPTAAN SEBUAH KARYATARI

PROSES PENCIPTAAN SEBUAH KARYATARI

Mencipta sebuah tari? Apa bisa? Bagi seniman tari, mahasiswa seni tari, guru tari, hal ini sangatlah mudah, akan tetapi bagi orang umum atau murid mungkin ini sangat sulit. Tulisan ini mungkin bisa membantu sahabat-sahabat kita calon guru SDyang masih berstatus mahasiswa PGSD yg mendapatkan tugas mencipta tari sumber mata kuliah seni tari dan drama. Karena datang-datang saya ingat keluhan seorang mahasiswa PGSD kepada saya wacana tugas penciptaan sebuah karya tari.

Tari ialah gerakan-gerakan yg diberi bentuk dan ritme sumber badan dalam dalam ruang. Demikian pengertian tari yg dikemukakan oleh Hartong sumber Belanda dalam bukunya Dunskunst (Sudarsono, tanpa tahun) dalam kitab Pendidikan seni tari drama oleh Hj. Purwatiningsih, M. Pd dan Dra. Ninik Harini. Jika kita cermati, pengertian tersebut menyebutkan bahwa tari selalu dengan motilitas badan menjadi unsur utamanya. Ruang motilitas yg dimaksud ialah arah kemana anggota badan kita berkiprah.

Proses penciptaan bermula sumber munculnya sebuah inspirasi. Untuk kemudian dilanjutkan dengan bereksplorasi motilitas berdasarkan dengan inspirasi garapan. Selanjutnya proses penciptaan tari berlanjut dalam penambahan musik pengiring. Bagi pemula, proses penciptaan tari dapat dimulai sumber mencari musik pengiringnya terlebih dahulu.

Eksplorasi adalah proses berfikir, berimajinasi, mencicipi, dan merespon suatu obyek untuk dijadikan bahan dalam karya tari. Wujudnya bisa berupa benda, irama, cerita, dan sebagainya. Eksplorasi dilakukan melalui rangsangan. Beberapa rangsangan yg dapat dilakukan untuk bereksplorasi antara lain :

Rangsang Visual

Mengamati suatu benda hayati juga mati untuk dijadikan obyek pengamatan. Rangsang ini bisa muncul sumber pengamatan terhadap patung, gambar, dan lain-lain. Dari benda-benda ini dapat kita amati sumber segi bentuk, tekstur, fungsi, wujud dan lain-lain. Hasil sumber pengamatan dengan rangsang visual kita dapat menemukan motilitas yg keras, patah-patah, dan berirama.

Rangsang Audio/Dengar

Berbagai macam bunyi-bunyian dapat dijadikan rangsangan dalam menemukan motilitas. Yang termasuk rangsang audio antara lain untuk iringan tari, musik-musik daerah, semua kentongan, lonceng gereja, bunyi yg ditimbulkan oleh angin, dan bunyi manusia. Gerak-motilitas yg dapat diperoleh sumber pengamatan ini antara lain motilitas mengalun mirip angin, motilitas yg lembut dan lemah gemulai.

Rangsang gagasan/inspirasi

Gagasan atau inspirasi sangat membantu dalam berkarya tari. Ide apapun itu dapat dijadikan rangsang untuk membangun motilitas.

Rangsang kinestetik

Dalam membangun sebuahkarya tari, kita dapat dengan motilitas langsung menjadi rangsang kinestiknya. Gerak dapat diperoleh sumber gerakan-gerakan dalam tari tradisional juga kreasi baru/terbaru. Gerak dalam tari tradisional misalnya : ukel, sabetan, langkah step, srigig(lari mini-mini) dan lain-lain. Kita dapat menggabungkan gerakan-gerakan dasar tersebut untuk dirangkai menjadi sebuah tarian.

Rangsang Peraba

Sentuhan lembut, sentuhan kasar, emosi kemarahan, duka yg kita nikmati jua dapat dijadikan rangsangan dalam penciptaan sebuah karya tari. Gerak yg dapat kita temukan sumber hasil pengamatan ini antara lain motilitas dengan tempo cepat, gerakan berlawanan, dan motilitas yg patah-patah.

Dari rangsangan-rangsanagn tersebut kita dapat memulai bereksplorasi. Eksplorasi dapat dilakukan melalui alam, fauna, kitab cerita, dan lingkungan sekitar.

Eksplorasi Melalui Alam

Alam mempunyai banyak ragam yg dapat kita amati untuk kita jadikan gerakan-gerakan dalam penciptaan karya tari. Cobalah kita keluar rumahlihatlah sekitar kita. Amati sebuah pohon. Ada gerakan berayun, bersentuhan, melayang, bergandengan. Dari sini kita bisa menemukan gerakan mirip menggerakkan kedua tangan kita berayun, bergantian tangan kanan dan kiri. Atau kedua tangan lurus keatas berayun kekanan dan kekiri. Bisa jadi motilitas tangan ukel sembari berputar ditempat bergantian tangan kanan ke atas dan tangan kiri ke bawah dan sebaliknya. Tetapi jangan lupa bahwa gerakan yg kita ciptakan harus berdasarkan dengan tema yg telah dulu kita tentukan.

Eksplorasi melalui fauna

Binatang dapat kita amati sumber wujud, jenis, bunyi, dan tingkah laris. Cobalah amati, peragai fauna tersebut. Satu contoh.kita mau membangun tari kupu-kupu. Perhatikan kupu-kupu, sumber wujud, jenis dan tingkah lakuknya. Kemudian kita terapkan dalam diri kita untuk dijadikan sebuah gerakan mirip, kupu-kupu terbang, diam dengan hanya mengepakkan sayap, mengisap madu, makan, menggerakkan sungut dan lain-lain. Nah sumber sinilah kita telah menemukan gerakan untuk kemudian diubahsuaikan musik pengiringnya.

Eksplorasi melalui kitab cerita anak

Beragam kitab cerita anak-anak dapat kita amati untuk kita jadikan gerakan tari. Jika kita mengeksplorasi kitab cerita anak, mulailah dengan mencari memahami bagaimana karakter tokoh dalam cerita tersebut. Hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan pengamatan.

Eksplorasi melalui lingkungan sekitar

Lingkungan sekitar kita banyak ragamnya yg dapat kita jadikan sebuah karya tari. Dari bentuk, warna, dan kegunaannya. Contoh gitar. Beragam pandangan orang akan gitar. Ada yg melihatnya menjadi alat musik, ada yg melihat menjadi bentuk tubuh ideal seorang perempuan, ada jua yg memandangnya menjadi hiasan saja. Nah sumber gitar inilah kita dapat membangun gerakan dengan mengambil aura gitar untuk dijadikan gerakan-gerakan agar dapat tercipta tarian yg kita inginkan. Pastinya berdasarkan tema yg terlebih dahulu kita pilih.

Jangan lupagunakanlah rangsangan-rangsangan tadi untuk dapat membangun gerakan. Sehingga jadilah sebuah karya tari. Mudah kan????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top