Minggu, 26 November 2017

Belum hasilkan pilot kompeten, 2 sekolah penerbangan ditutup Menhub Budi

Belum hasilkan pilot
Belum hasilkan pilot kompeten, dua sekolah penerbangan ditutup Menhub Budi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah menutup dua sekolah penerbangan alasannya dinilai nir bisa mencetak pilot-pilot berkompeten serta memiliki daya saing. Sebab, masih timbul sekitar 600 tenaga pilot AB Initio yang belum terserap alasannya sejumlah faktor, salah satunya yaitu nir bisa bersaing serta mendapatkan pekerjaan menjadi pilot di maskapai.

"Dua sekolah yang sudah kita tutup, satu lagi menyusul bulan depan. Kita sudah peringatkan selama satu tahun," celoteh Budi dalam pembukaan diskusi Penyerapan Pilot AB Initio di Jakarta misalnya dikutip Antara, Rabu (24/1).

Pilot AB Initio artinya pilot yang baru menyelesaikan pendidikan di sekolah pilot serta menerima lisensi buat menerbangkan pesawat komersil, akan tetapi belum memiliki pengalaman terbang serta pengalaman terbangnya hanya waktu di sekolah penerbangan.

Karena itu, beliau memerintahkan kepada pilot AB Initio buat menaikkan kompetensi serta mengoreksi diri (self correction) alasannya sudah masuk sekolah penerbangan membutuhkan porto yang nir sedikit.

"Bagi maskapai, kompetisi itu ketat, baik keilmuan maupun kepribadian. Jangan hanya ingin gunakan kacamata berkualitas di optik tunggal hitam, jaket kulit, tapi harus melakukan self-correction. Tanya dalam diri sendiri apakah sudah maksimal," imbuhnya.

Selain itu, Budi jua menyampaikan peringatan kepada 18 sekolah pilot yang timbul di Indonesia buat memenuhi baku kurikulum yang sudah diatur dalam undang-undang. Apabila, sekolah-sekolah penerbangan tersebut nir bisa buat memenuhi baku itu semua, maka diinstruksikan buat melakukan penggabungan sekolah (merger).

"Sekolah itu harus berlomba-lomba menjadi baik, kalau nir mau merger, supaya kualifikasi pendidikan membaik, yang akan terjadi membaik, bukan cari duit saja," tegas Budi.

Direktur Kelaikudaraan serta Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Muzaffar Ismail menyebutkan pihaknya sudah menyurati delapan sekolah pilot yang dinilai nir memenuhi kualifikasi.

"Hasil audit tahun lalu, timbul delapan sekolah penerbangan yang kita surati alasannya nir memenuhi. Februari mendatang akan kita evaluasi," jelasnya. [azz]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top