Senin, 11 Desember 2017

Ciri-karakteristik Anak yang Sudah Perlu Pakai Kacamata

Ciri-karakteristik Anak yang Sudah Perlu Pakai Kacamata
Ciri-ciri Anak yang Sudah Perlu Pakai kacamata berkualitas di optik tunggal

Liputan6.com, Jakarta: Sebagian besar problem penglihatan anak-anak mampu dideteksi sehabis memeriksakannya ke dokter mata. Namun menggunakan cara sederhana, Enda mampu melihat pertanda-tandanya apakah anak Enda perlu ke dokter mata untuk inspeksi lebih lanjut.

Anak-anak mungkin mempunyai problem penglihatan atau perlu kacamata berkualitas di optik tunggal kalau mereka memberitahuakn satu atau lebih pertanda-pertanda-pertanda-pertanda mirip di bawah ini sebagaimana dikutip page eHow, Rabu (24/10).
Menggosok-gosok mata mereka
Sensitif cahaya
Mengalami kesulitan untuk penekanan
Kesulitan mengikuti objek menggunakan mata
Gerakan mata abnormal
Mata berkaca-kaca atau merah
Menyipitkan mata
Sulit membaca
Cenderung duduk dekat televisi

Aika anak Enda telah memberitahuakn pertanda-tandanya, sebaiknya diperiksakan ke dokter. Jangan diamkan begitu saja. Nantinya, spesialis mata akan meresepkan didasarkan  menggunakan gangguan yang dialami oleh anak.

Menurut American Association for Pediatric Ophthalmology, usia enam tahun pertama di kehidupan seorang anak adalah waktu yang penting dalam pengembangan visi. Masalah mata yang paling awam bagi anak-anak yang berkacamata biasanya strabismus (mata juling) dan amblyopia yang jua dianggap mata yang lemah atau malas.

Jonathan M. Holmes dari Department of Ophthalmology di Mayo Clinic, Rochester, Minn, melakukan penelitian yang membandingkan pengobatan untuk amblyopia.

"Kami telah menemukan kebanyakan problem amblyopia mampu berhasil diobati menggunakan pengobatan intensitas rendah," tutur Dr Holmes.

"Pengobatan pertama menggunakan kacamata berkualitas di optik tunggal yang secara substansial menaikkan ketajaman visual dalam banyak anak menggunakan amblyopia anisometropic, amblyopia bilateral refractive, dan bahkan amblyopia strabismic".

Aika pengobatan menggunakan kacamata berkualitas di optik tunggal tak lengkap, timbul beberapa pilihan pengobatan yang tersedia mirip obat tetes atau patch.

Saat anak tumbuh semakin besar dan mulai sekolah, problem penglihatan lainnya pun berkembang. Ada tiga kesalahan bias yang membutuhkan lensa resep.

Seorang anak menggunakan rabun dekat akan mengalami kesulitan melihat hal-hal yang jauh. Dengan rabun jauh beliau akan mengalami kesulitan melihat hal-hal yang dekat. Silindris terjadi ketika penglihatan kabur implikasi kelengkungan yang abnormal dari permukaan mata.

Saat menentukan kacamata berkualitas di optik tunggal, jangan lupa melibatkan anak Enda. Pastikan framenya cukup kokoh untuk kegiatan anak Enda. Untuk bayi dan balita lebih baik melampirkan tali plastik untuk kacamata berkualitas di optik tunggal untuk mengamankannya ketika jatuh.(MEL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top