Jumat, 09 Februari 2018

Lima Persen kursi sekolah negeri di Bekasi buat peserta didik tidak dapat

Lima Persen kursi sekolah negeri pada Bekasi buat murid tidak bisa

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyediakan lima % bangku pada sekolah negeri bagi masyarakat miskin pada wilayah itu. Sisanya, apabila tidak diterima pada sekolah negeri, maka diminta mendaftar ke sekolah swasta.

Kepala Bidang Bina Program pada Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Agus Enap mengatakan, daya tampung sekolah negeri buat SMP tahun ini sebesar 15.988, sedangkan lulusan SD/MI mencapai 43.395. Adapun, daya tampung buat SMA Negeri hanya 6.658 & SMK Negeri sebesar tiga.842, sedangkan lulusan SMP mencapai 35.470.

"Sekolah negeri unitnya terbatas, nir dapat menampung semua lulusan sekolah pada SD pula SMP," istilah Agus, Selasa (17/lima).

Menurut dia, penerimaan murid baru pada sekolah negeri melalui sistem online mulai 27 Mei 2016 mendatang. Nilai tertinggi memiliki kesempatan besar buat bersekolah pada sekolah negeri.

Namun demikian, istilah dia, pemerintah pula menunjukkan kesempatan bagi calon peserta didik baru dari keluarga miskin yang nilainya pada bawah ketentuan pada sekolah calon murid tadi. Soalnya, pemerintah menunjukkan jatah sebesar lima % pada luar jalur reguler.

"Tapi, permanen memakai sistem kompetisi nilai. Misalnya, kuotanya hanya 10 orang, akan akan tetapi yang mendapaftar 15 orang, 10 orang nilai tertinggi itu yang akan diterima pada sekolah negeri," pungkasnya.

Ia mengatakan, calon murid dari keluarga miskin wajib mencantumkan syaratnya berdasarkan dalam data pada Dinas Sosial sebesar 26.126 keluarga miskin. Dinas Pendidikan, istilah dia, akan menyinkronkan data tadi dengan para calon murid.

Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan, mendukung agenda dinas pendidikan menunjukkan kuota lima % bagi murid miskin. Soalnya, murid miskin memiliki kesempatan dapat bersekolah pada sekolah negeri.

"Selama ini murid miskin kesulitan sekolah pada negeri, lantaran nilainya pada bawah rata-rata. Sebab, murid miskin tidak memiliki saat poly buat belajar guna dapat bersaing dengan anak bisa," pungkasnya.

Anak orang miskin, istilah dia, cenderung membantu orang tuanya bekerja dibanding belajar tambahan. Karena itu, pihaknya mendorong agar pemerintah menambah unit sekolah baru negeri pada Kota Bekasi. Kalau pun lahannya kesulitan, pihaknya mengusulkan agar sekolah yang muncul dibangun bertingkat. [rhm]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top