Minggu, 11 Februari 2018

Menelusuri Luasnya `Galaksi Kreatif` di Popcon Asia 2015

Menelusuri Luasnya `Galaksi Kreatif` di Popcon Asia 2015

Liputan6.com, Jakarta - Festival budaya terkenal Popcon Asia 2015 pergi digelar. Acara yg kental memakai nuansa art & pop culture tadi telah menginjak tahun keempatnya dan akan digelar selama 3 hari berturut-turut mulai 7-9 Agustus 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Selain diramaikan sang para pelaku industri kreatif, mirip film, komik, dan animasi baik berdasarkan dalam dan luar negeri, festival yg mengambil tema A Voyage To Creative Galaxy ini pula turut dimeriahkan sang kurang lebih 200 eksibitor mulai berdasarkan banyak sekali studio developer dan komunitas teknologi serta video game.

Sebut saja antara lain Octagon, Altermyth, Agate Studio, bahkan hingga publisher game berdasarkan Perancis, Ubisoft pun ikut mewarnai keriuhan festival unik ini.

Tim Tekno Liputan6.com mengambil beberapa highlight menarik yg dihadirkan berdasarkan developer dan komunitas kreatif yg telah membuka booth di area pameran.

Berbagai macam produk kreatif, mirip aksesori, mainan, action figure, hingga produk AR (augmented reality) Card dan kacamata berkualitas di optik tunggal virtual reality buat smartphone pun dipamerkan.

Grace Kusnadi, penggagas Popcon Asia serta CEO Revata menyebutkan optimisme yg dia miliki terhadap masa depan industri kreatif di Indonesia. Ia berpendapat, aktivitas mirip Popcon Asia sangatlah krusial buat mengeksplorasi potensi para talenta berbakat di Tanah Air.

Popcon ialah wadah bagi para pegiat industri kreatif buat menyebarkan pengalaman dan ilmu serta membentuk peluang kolaborasi. Para pelaku industri kreatif yg hebat ini butuh tempat buat saling bertemu, berjejaring, dan belajar. Oleh karenanya, kehadiran Popcon Asia berdasarkan tahun ke tahun selalu dinanti, celoteh Grace.

Di Popcon Asia 2015, para pengunjung pula disuguhi banyak sekali sesi workshop yg dapat meningkatkan keahlian mereka menjadi pekerja kreatif baik dalam bidang seni dan teknologi.

Festival bergengsi ini pula didukung sang forum seni dan kebudayaan mirip Korean Cultural Center (KCC), Institut Franais d'Indonsie (IFI), dan Akademi Samali.

(jek/isk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top