[caption id="" align="aligncenter" width="199" caption="kacamata berkualitas di optik tunggal Terapy, kepada jual online harganya cuma Rp.190.000,- (sumber : kacamataterapi.comze.com)"][/caption]
Geram bin kesal jikalau berhadapan memakai sales kacamata berkualitas di optik tunggal terapy, serta tentu bibir aku yg lumayan seksi ini pun terus nyerocos modus perdagangan mereka.
Sudah 3 kali ini menghampiri ke outlet aku,mungkin alasannya aku ini memakai kacamata berkualitas di optik tunggal mereka pun mampir serta selalu diawali memakai kalimat yg sama memakai sales yg 2 tahun kemudian mampir. "Permisi pak/mas/bang, tadi ada kawan kami lewat sini.? " Tanya nya membuka dialog memakai aku. " Tidak " jawab aku singkat serta cita rasanya ingin nyerocos kesekian kalinya. Nyerocos pun berlanjut hingga sisales udah gerah ingin bergerak asal daerah aku, tetapi belum puas aku pun terus nyerocos. Bagaimana nir sebal bin geram, contoh dagangnya berbau unsur pembodohan kepada calon pembeli. Harga yg tertera dikemasan kacamata berkualitas di optik tunggal terapy vision itu pun tertera $99 yg jikalau kita kurs kan sekitar setara memakai Rp. 1 juta. Dan selalu kalimat yg itu-itu pula disebutkan. "Khusus hari ini kami kasih harga Rp.270.000,- besok-besok harga normal pak/mas/bang" ujarnya seakan-akan calon pembeli seperti aku terkecoh memakai diskon yg spesifik hari ini. "Ah, 2 tahun yg kemudian pula sales kayak kau ini bilang begitu. Khusus hari ini. Yang 3 bulan kemudian pula bilangnya spesifik hari ini, banyak kali lah kombur ini jang" cerocos ku yg sudah nisbi senewen sejak mendengar kalimat pertamanya 'permisi pak, ada tadi kawan aku lewat' "Harganya pula begitu, 2 tahun yg kemudian bilang harganya Rp.999.000,- 3 bulan yg kemudian pula sama, tapi kau beda. Pake dolar kau buat, $99." Sambungku lagi tanpa mau dipotong pembicaraan ku. "Secara matematika, serta ilmu ekonomi (sok pakar ekonomi pulak aku bah) hanya orang gila yg menjual produk jauh dibawah harga normal penjualan kalian. Kalau memang harga yg kalian jual $99 itu mantap, kalian buka aja toko kepada depan situ (ruko kosong), aku berani taruh, nir bakalan laris kacamata berkualitas di optik tunggal kalian itu. Kalau laris potong kuping ku ini, bila perlu yg ini (maaf, disensor) biar kandas, kandas lah situ." Sambung lagi cerocos aku yg udah geram sejak 2 tahun yg kemudian memakai contoh dagang seperti ini. Bahkan ada yg menyewa ruko, tetapi produknya lain, seperti kipas angin AC, pewangi ruangan serta kursi pijat. (baca disini) Baru beberapa pekan yg kemudian, amangboru nya isteri aku yg matanya sudah mulai minus membeli memakai harga Rp.1.000.000,- kurang seribu perak. Entah bagaimana mereka (sales kacamata berkualitas di optik tunggal terapy) memainkan tutur-tutur serta bukti bahwa kacamata berkualitas di optik tunggal terapy ini sungguh membagikan efek. Memang sih terbukti, ketika pertama kali aku coba (itu pun alasannya disuruh mencoba) mata kita terlatih buat fokus kepada objek yg ditinjau. Kalau ditinjau asal internet, harga kacamata berkualitas di optik tunggal terapy itu cuma Rp.200.000,- an. Dan enggak perlu diberikan harga dollar yg senilai memakai 1 jete itu. Beginilah warga awam dilapangan, memakai kalimat "spesifik hari ini" maka hati kecilnya sesegera mungkin mendesak buat mengambil kesempatan yg "spesifik hari ini" itu. Dengan ragu-ragu serta suara sedikit terbata-bata (mungkin alasannya aku yg nyerocos tiada henti) sales tersebut pun menanyakan kepastian aku mau beli apa nir serta masih menjagokan "spesifik hari ini", kontan saja jawaban aku "nir", akhirnya sales tersebut pun pamit memakai rona paras yg kesal. Puas campur kekeh bin ngakak aku pun cengingisan sendiri serta berujar dalam hati "rasain lu" hahaha... Salam kompasiana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar