Minggu, 11 Februari 2018

Peneliti Beberkan Dampak Gadget VR bagi Anak

Peneliti Beberkan Dampak Gadget VR bagi Anak

KOMPAS.com - Meski banyak digemari, headset Virtual Reality ( VR) yg dikala ini banyak tersebar kepada pasar ternyata mempunyai dampak bagi kesehatan manusia, terutama anak-anak.

Dari yg akan terjadi riset yg dilakukan para ilmuwan Universitas Leeds, Inggris, penggunaan headset VR dalam jangka panjang dapat memicu perkara penglihatan & ekuilibrium bagi anak-anak. Sedangkan bagi orang dewasa, membuktikan-membuktikan sakit mata & nyeri kepada bagian kepala sering terjadi.

Hal ini disimpulkan ketika tim peneliti menurut Universitas Leeds melakukan percobaab dengan melibatkan 20 anak berusia antara 8 hingga 12 tahun. Dalam penelitian tersebut, mereka diminta memainkan game berbasis VR dengan durasi sekitar 20 menit, lalu diperiksa setelahnya.

Dari yg akan terjadi investigasi, beberapa anak mengalami gangguan jeda telinga. Sedangkan anak lainnya memberikan gangguan ekuilibrium secara drastis.

"Dalam perangkat VR, global tiga dimensi impian ditampilkan kepada layar 2D & menempatkan layar kepada sistem visual manusia," istilah Mark Mon-Williams, profesor psikologi kognitif kepada Universitas Leeds, dikutip KompasTekno menurut The Guardian, Selasa (14/11/2017).

"Pada orang dewasa, itu dapat berakibat sakit kepala & sakit mata. Tapi dengan anak-anak, konsekuensi jangka panjang sama sekali belum diketahui," tambah Mon-Williams.

Meski impak ini dirasakan dalam waktu singkat, hal ini tetap berpotensi berakibat kerusakan pertumbuhan fisiologis kepada anak.

Baca: Bos Apple Tak Minat Kembangkan VR, Kenapa?

Meski demikian, penggunaan headset VR tetap harus ditinjau ulang, sehingga dapat menciptakan manfaat terbaik bagi manusia, terutama anak anak.

Peninjauan tersebut tidak hanya dilakukan melalui perbaikan kualitas tampilan layar kepada perangkat VR. Pendampingan orang tua & penyesuaian kepada anak harus tetap dilakukan sehingga tidak kesulitan buat membedakan mana global nyata & mana empiris sintesis.

"Perlu muncul pemahaman wacana bagaimana anak berinteraksi dengan global impian, bagaimana mereka berfokus kepada objek & bagaimana mereka dapat mencicipi jeda kepada global itu," ujar Mon-Williams

"Hal yg hebat wacana fenomena maya adalah, Enda tidak lagi tertahan oleh mekanika Newton. Enda membentuk global Enda sendiri tapi itu mempunyai potensi buat membentuk kontak yg rancu," tambahnya

Baca jua : Dua Tantangan VR kepada Industri PC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top