KOMPAS.com - Berbicara tentang "augmented reality" atau empiris tertambah, kita kerap menghubungkannya dengan perangkat pintar, misalnya Facebook Oculus Rift & HoloLens sintesis Microsoft, & Google Glass.
Pasalnya, empiris tertambah yang memungkinkan penggabungan benda-benda nyata & maya di lingkungan nyata, hanya bisa dialami dengan donasi perangkat pintar tersebut.
Tak dinyana, tidak lama lagi manusia bisa memiliki kemampuan melihat tampilan augmented reality tanpa donasi kacamata berkualitas di optik tunggal atau helm pintar. Kemampuan mata manusia bakal misalnya Robocop atau Terminator. Semua ini berkat teknologi bernama "cortical modem" atau modem kortikal.
Konsep modem kortikal ini, dilansir KompasTekno, Selasa (24/2/2015) dari Cnet, tengah digodok Tim Peneliti Agen Pertahanan Amerika Serikat atau yang dikenal DARPA. Konsep tersebut sudah dipresentasikan perwakilan DARPA, Phillip Alvelda, di depan para investor & pengamat teknologi di Silicon Valley.
Sebagai planning awal, modem kortikal akan berukuran tidak lebih besar dari dua koin. Benda tersebut akan disematkan ke dalam tubuh manusia. Setelah ditanam, manusia bisa melihat tampilan "langsung di mata" (head up) sebuah jam alarm LED secara virtual. Biaya buat ini cukup murah, 10 dollar AS.
Modem kortikal bisa membaca kegiatan dari saraf-saraf manusia & kemudian memetakannya secara real-time. Kemampuan ini menghasilkan modem kortikal dapat mengatur kegiatan saraf & mengaktifkan atau menonaktifkan sebuah neron secara presisi. Ia bahkan dikabarkan dapat mengoreksi gangguan saraf misalnya kebutaan.
Konsep modem kortikal ini dalam dasarnya berakar dalam studi optogenetik. Perlu diketahui, studi optogenetik merupakan studi tentang pemanfaatan cahaya buat mengatur fungsi sel-sel mulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar