Minggu, 11 Februari 2018

Solusi Bijak Sang Mertua

Solusi Bijak Sang Mertua

[caption id="attachment_182381" align="aligncenter" width="640" caption="opsi dilematis"][/caption]

Dunia sedang dihebohkan sang sebuah wabah 4 tahunan. Wabah itupun tidak ayal juga melanda tanah air, bukan hanya dikota-kota besar tapi hingga kepelosok-pelosok desa tidak luput menurut terjangan wabah Piala Eropa itu.

Demam Piala Eropa itu menimbulkan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak positifnya antara lain bisnis konveksi mendapat orderan memproduksi busana klub sepak bola Eropa naik hingga 500%. Negatifnya, ibu-ibu rumah tangga mengeluh karena belanja dapurnya terpaksa terpangkas buat memenuhi rengekan anaknya yang minta dibelikan busana klub kesayangannya.

Banyak rumah tangga goncang alasannya terkena imbasnya lindhu piala eropa. Biasanya alasannya suaminya lebih mementingkan nonton bola daripada memikirkan rumah tangganya. Hal itupun melanda sebuah famili yang baru saja mengadakan perhelatan menikahkan anaknya, hampir saja berantakan alasannya menantunya ngambeg dihentikan nonton bola.

Pada suatu malam disebuah rumah yang baru seminggu kemudian mengadakan hajatan nampak sepi. Disana sini perkakas masih berantakan belum diberesi. Diruang depan bertengger televisi 72 inci lengkap menggunakan home theaternya. Kamar sang pengantinpun sunyi meskipun ada bunyi bisikan-bisikan, nir terdengar kentara menurut luar. Kamar sang mertuapun senyap mungkin alasannya kelelahan selama seminggu menerima & melayani tamu.

Pukul 22.38 dikamar Pak Saptimin sedang mindhik-mindhik mau keluar menurut kamar, datang-datang...............dikejutkan teriakan isterinya yang dikira sudah tertidur lelap. Hayo mau kemana, mau nonton ya bentak Bu Saptimin dalam suaminya yang memang pecandu bola itu. Isterinya sudah punya firasat kurang baik sejak suaminya Pak Saptimin merengek minta diizinkan beli TV LCD 72 inci menggunakan alasan memproduksi malu jikalau ada tamu saat hajatan nanti. Padahal hanya ingin merasakan nikmatnya nonton klub kesayangannya mirip nonton pribadi dilapangan. Maklum selain ukurannya besar TV nya HDTV juga dilengkapi fitur tiga dimensi, bolanya mirip keluar menurut TV, pokoknya mantablah. Sssssttt.... Pak Saptimin sembari memberi isarat ke isterinya menggunakan menempelkan jari telunjuk kanannya nya kebibir sedangkan tangan kirinya memegang kacamata berkualitas di optik tunggal tiga dimensi yang sudah dipersiapkan sebelumnya, takut keduluan menantunya, maklum menantunya juga penggila bola. Coba dengar dikamar anak kita, sepertinya ada sesuatu, kayaknya mereka bertengkar Ah sudah, hayo tidur , kayak nggak pernah jadi penganten baru saja

Dikamar tidur anaknya itupun memang sedang terjadi pertengkaran mungil antara suami isteri Joko & Indri. Sebentar kok dik nggak sampe 2 jam, nanti habis nonton kan aku balik lagi Nonton bola besok-besok kan masih sanggup Mas, masak malam bagus begini mau Mas sia-siakan Masalahnya ini kan 4 tahun sekali dik & malam ini yang main klub kesayangan aku Ya sudahlah, sana kalau maksa mau nonton, tapi pintu kamar aku kunci, kamu tidur dikamar depan saja sembari nonton

Dari luar kamar Pak Saptimin mendengar pertengkaran anak & menantunya akhirnya disuruhnya mereka berdua keluar menurut kamar tidur. Ehem..ehem, Joko, Indri coba kalian keluar dulu Bapak mau ngomong sementara waktu Ya Pak jawab Joko sembari membuka pintu kamar diikuti isterinya Indri

Apa yang kamu pertengkarkan malam-malam begini, memproduksi malu didengar tetangga, pengantin baru kok bertengkar celoteh pak Saptimin padaanak & menantunya. Itu Pak, Mas Joko pungkasnya mau nonton bola, aku bilang kan sanggup besok lain saat kalau mau nonton bola , apa harus malam iniujar Indri dalam Bapaknya Kalau besok nonton ulangan tentu beda menggunakan nonton siaran pribadi, apalagi malam ini yang main klub idola aku Paktimpal Joko

Pak Saptimin galau juga mencari pemecahannya. Kalau menantunya dihentikan nonton apa cita rasanya. Masalahnya Pak Saptimin sendiri gila berat kalau menggunakan yang namanya bola. Aika dibiarkan nonton bola beliau kan penganten baru bagaimana menggunakan isterinya. Dilematis.

Kamu, Joko menonton bola itu yang kamu tonton apanya, apa pemainnya, apa teknik permainannya, atau apanya tanya sang mertua dalam menantunya Saya Pak jawab Joko relatif tergagap sembari melirik isterinya. Bapak akan mencarikan solusi jalan tengahnya, supaya hobimu terpenuhi tapi isterimupun permanen kamu layani Ya Pak terimakasih kalau Bapak sanggup mencarikan jalan munculnya Baik Joko, Bapak tanya dalam kamu, sebetulnya kenikmatan apa yang kamu sanggup saat kamu nonton bola Anu Pak, aku sebetulnya nonton bola yang paling suka itu hanya kalau pas gol itu Pak

Oooo..baik kalau begitu berarti Bapak sudah sanggup mencarikan solusi yang adil istilahnya win win solution

Apa itu Pak win-win

Artinya kesukaanmu terpenuhi, isterimupun nggak kamu abaikan Jadi selanjutnya bagaimana Pak Kamu nonton bola itu senangnya kan kalau pas gol to sembari berteriak-teriak kegirangan Betul Pak Sekarang kalian pulang kekamar Lha aku nontonnya kapan Pak Biar Bapak yang nonton, nanti kalau pas gol........kamu aku panggil, sip...to

Pak Saptimin ngeloyor meninggalkan mereka berdua sembari menuju ruang depan yang sudah ditunggu sang tv LCD 72 inci lengkap menggunakan sound systemnya. Di meja sudah tersedia kopi & rokok & cemilan. Dan didinding sebelah kanan ada poster klub sepak bola LIVERPOOL.

GOOOOOAAALLLL !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top