Minggu, 11 Februari 2018

Softlens, Antara Mata Belok & Mata Belek

Softlens, Antara Mata Belok dan Mata Belek

Ngomong ngomong soal softlens nih, saya mau cerita pengalaman saya pakai softlens yg beberapa kali miris..

Pertama kali pakai softlens pas kuliah, itupun perlu poly pertimbangan. Dan akhirnya diputuskan memang butuh *butuh buat bikin makin kece kepada pesta kampus* alamakkk akan tetapi untunglah pengalaman malam pertama saya pakai softlens aman.. ga terdapat yg namanya iritasi atau tragedi yg bikin merinding disko. Hanya, jikalau mata jadi gampang kering atau perih saat makai softlens tetep terdapat. Tapi saya anggap menjadi hal yg masuk akal. Karena pikiran pertama saya. Softlens tersebut menempel lekat kepada mata jadi dia menghalangi masuknya oksigen ke kornea. Mungkin yg bikin perih ya itu. Selain itu softlens artinya benda asing, yg bagaimanapun jua benda asing yg terdapat kepada dalam tubuh bikin ga yummy, ga nyaman, ngganjel. Ada mitos jua, softlens beserta kandungan air yg lebih poly lebih bagus buat mata. Dan ternyata saya salah pemirsa. Menurut artikel yg pernah saya baca, softlens itu idealnya tidak inheren kepada kornea mata. Diibaratkan kaca lalu diberi air dan ditaruh plastic diatas air tersebut, plastic tersebut niscaya ga nempel kepada kaca dong ya, nah seperti itulah softlens kepada mata. Jadi sebenarnya softlens itu mengambang kepada mata. Dimana mata terlapisi sang cairan yg sperti air mata *atau malah memang air mata* setiap kita berkedip maka idealnya softlens tersebut geser sedikit  +- 1 mm, menjadi akibatnya memberi kesempatan cairan yg berada kepada bawah softlens tersebut diperbarui. Mengenai mitos bahwa softlens beserta kadar air lebih tinggi itu bagus jua salah. Softlens umumnya terbuat POLIMER yg bersifat hidrofilik atau suka air, bukan berarti softlens tersebut mengandung air bawaan. Hal itu berarti bahwa pori pori softlens tersebut menyerap lebih poly air/ cairan yg terdapat kepada kurang lebih softlens tersebut.

Jadi..andai celoteh softlens itu nangkring kepada mata, berarti dia menyerap cairan mata lebih poly dibanding softlens beserta tulisan kadar air lebih rendah. Akibatnya? Ya kondisi mata orang kan beda beda yah, nah khawatirnya jikalau saja mata kita termasuk mata beserta kadar air yg tidak terlalu poly, dan kita memakai softlens beserta kadar air tinggi. Kan jadi garing *kemripik kali ya* airnya dikit akan tetapi diserapnya poly. Nah hal tersebut berakibat softlens menempel ketat kepada mata, menjadi akibatnya menimbulkan kornea mengalami kekurangan oksigen. Hal paling fatal artinya timbulnya pembuluh darah kepada kornea, ini artinya hal yg ga boleh terjadi. Sumber : https://www.optiknisna.info/soflen-berkadar-air-tinggi-lebih-bagus-mutunya-anggapan-salah.html

Selama 6 bulan pertama, saya aman aman saja pakai softlens, wong saya jua ga pakai tiap hari. Jujur aja saya sangat amat lebih nyaman pakai kacamata berkualitas di optik tunggal daripada softlens. Walaupun saya termasuk orang yg rajin dan telaten. Kuku saya ga pernah panjang, dan setiap akan pasang atau tanggal softlens saya selalu cuci tangan dengn sabun dan pasang alat-alat aman,haha.. akan tetapi ya.. itu ribet. Kalau pakai kacamata berkualitas di optik tunggal mau pasang atau tanggal ya tinggal pasang atau tanggal gitu aja kan ya..Saya lupa merek softlens pertama saya apa, dulu itu seharga 75rb jikalau ga salah.

Lalu pengalaman softlens kedua saya, agak miris. Softlens yg baru saya pakai sekali, robek.. untung saya cepat sadar jikalau softlens saya robek. Kalau ga, ya sanggup gawat itu. Pertama kali pakai sih yummy ya. Berasa ga pakai softlens, akan tetapi pas pemakaian kedua kok ngganjel banget. Saya pasang copot berulang kali permanen sama. Sampai akhirnya saya tanggal dan saya amati, ternyata pinggirannya sobek. Sobeknya cuma seuprit, akan tetapi ya tetep ga sanggup dipergunakan lagi, sanggup bahaya jikalau dipergunakan lagi takutnya menggores kornea yg sanggup menimbulkan kebutaan.

Lalu pengalaman softlens ketiga saya kembali aman, nah softlens keempat saya lebih ekstrim fatalnya dibanding softlens kedua saya. Pengalaman ini terjadi bulan oktober 2014 lalu saat saya akan menhadiri konferensi sains international kepada serpong. Nah saya pakai softlens, aman.. begitu habis sarapan mau berangkat ke kawasan koferensi kok jadi ngganjel gitu saya merem agak lama, saya buka mata kok masih ngganjel, akhirnya saya ngaca, badalah. Jantung saya  hamper loncat, softlens saya tinggal 1/2 coba. Siapa tikus yg berani masuk ke mata saya dan makan setengahnya lagi *mabok* pelan pelan saya ambil softlens saya yg 1/2 tadi, sambil merem dan berdoa, saya minta petunjuk Allah agar tanda jalan yg betul kepada softlens saya yg setengahnya lagi untuk pulang. Tiba datang saya merasakan kelopak mata saya terdapat yg ngganjel. Saya urut urut ternyata itu softlens saya maturnuwun gusti *sujud syukur*

Sejak saat itu sebenarnya saya sudah bener bener kapok pakai softlens, akan tetapi tuntutan penggemar *haiyah, yg ini boong* memproduksi saya kembali memakai softlens. Jadi beberapa hari lalu saya sanggup liburan gratis ke jogja yg saya ceritakan disini. Liburannya nyemplung ke air bo dan ga mungkin saya pakai kacamata berkualitas di optik tunggal. Khawatir kacamata berkualitas di optik tunggal saya jatuh. Nah jikalau ga pakai kacamata berkualitas di optik tunggal saya ga sanggup liat bohainya pemandangan kurang lebih goa pindul dan rafting sungai oya. Dan terpaksa beserta bahagia hati saya beli softlens lagi. Kali ini saya beli kepada optic yg buka outletnya kepada mall biar lebih terpercaya. Haha *ga terdapat teorinya jikalau beli kepada mall lebih terpercaya, peredaran sesat ini* rencananya saya ga akan renang, lha saya ga sanggup renang. Tapi liat teman teman segrup kepada renang semua dan meninggalkan saya beserta pemandu berdua doang yg beserta setia mendorong ban saya. Timbul rasa iri saya. Toh saya pakai pelampung, ga bakal sanggup karam. Saya nyemplung. Saya lupa anggaran jikalau softlens ga boleh dipergunakan buat renang karena khawatir ternoda bakteri yg terdapat kepada air. Apalagi renangnya kepada kali alias sungai. Wes lah kepalang tanggung. Mas pacar jua malah ngajakin drama kepada air dan jahilin saya. Modal bismillah aja, semoga Allah melindungi saya asal segala kemungkinan buruk yg sanggup terjadi. Dan alhamdulilah semuanya aman.

Tapi pas pemakaian softlens kedua, mata saya jadi gampang belekan pemirsa, mana beleknya ijo, gede dan lengket, saya kan jadi malu plus khawatir, kepada saat itu lagi jalan sama mas pacar dan teman temannya. Akhirnya sehabis pemakaian hampir 8 jam, saya putuskan untuk mencopotnya. Karena mata saya pedih dan merah. Saya penasaran dong, apa ini terdapat hubungannya beserta pemakaian softlens saat saya renang menjadi akibatnya menimbulkan bakteri bersarang kepada softlens tersebut. Padahal udah saya cuci pakai cairan softlens loh.. searching searching, lha kok nemu info ngeri macam ini coba.. https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000006352480/hampir-buta-gara2-soflens

Saya jadi mikir lagi buat pakai itu softlens balik atau enggak. Padahal jangka saat pemakaiannya masih lima bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top