Minggu, 11 Februari 2018

Pieter Lennon, legenda pengamen Kaliurang penebar kebahagiaan

Pieter Lennon, legenda pengamen Kaliurang penebar kebahagiaan

Sekilas menurut kejauhan gayanya memang mirip musikus legendaris, John Lennon. Mulai menurut potongan harga rambut, kacamata berkualitas di optik tunggal bulat, celana panjang model lawas, gitar, & harmonika. Apalagi dikala tembang-tembang The Beatles mulai dilantunkan olehnya.

Pieter nama lelaki itu. Karena gayanya yg kerap meniru dandanan John Lennon, dia dijuluki Pieter Lennon. Sebagai pengamen, sosoknya telah tenar dalam sepanjang Jalan Kaliurang, Yogyakarta. Bahkan poly orang sengaja menunggu kedatangannya, yg umumnya mampir menurut warung kopi dalam sepanjang jalur itu.

"Orang-orang yg kasih panggilan Lennon itu. Saya tadinya malah enggak paham, saya cuma suka saja bersama lagu-lagunya Beatles & John Lennon," celoteh Pieter dikala ditemui merdeka.com dalam rumahnya, Jumat (4/3).

Pieter pertama kali menekuni profesinya sebagai pengamen dalam 1984. Saat itu dia masih duduk dalam bangku kuliah. Tanpa sepengetahuan orangtua, Pieter mengamen antarkota.

"Mulanya lantaran sadar orangtua saya bukan orang kaya, jadi kuliah sembari cari uang. Sayangnya, kuliah saya tidak selesai. Jadi lanjut menekuni menjadi pengamen," ujar Pieter.

Dengan penampilan mirip bersama John Lenon, menciptakan poly orang kagum bersama kakek berusia 60 tahun ini. Tak sporadis dia diajak foto bareng, & diminta melantunkan lagu-lagu The Beatles.

"Saya beda bersama pengamen lain. Saya tidak sekedar mengamen saja, tapi juga bermaksud menghibur. Prinsip saya, kalau saya nyanyi kalau bisa orang jadi senang & bahagia mendengar lagu Beatles yg saya nyanyikan," ucap Pieter.

Pieter mengaku selalu total dikala tampil. Pantang baginya tidak menyelesaikan lagu. Bika telah selesai lagu, barulah dia mau mendapatkan uang menurut orang.

"Tidak memberi enggak apa-apa, memberi berapa pun saya terima. Karena ini pekerjaan saya, resikonya pun terdapat. Bagi saya menciptakan orang jadi bahagia lebih bermakna, lantaran soal rezeki Tuhan yg memberi," imbuh Pieter. [ary]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top