Beberapa hari lalu, Hipwee sempat mengangkat kabar soal kisah seorang anak ustadz terkenal di Indonesia yang menikah muda, yang kemudian relatif dihebohkan beserta isu wacana istri lebih dari satu (Belum Lama Menikah, Larissa Chou Sudah Mengaku Ikhlas Jika Alvin Faiz akan Poligami).
Di Indonesia, istri lebih dari satu memang lekat sekali beserta keliru satu kepercayaan yang paling poly dipeluk, yaitu Islam. Beberapa orang yang pro terhadap istri lebih dari satu bahkan menyalahkan mereka yang kontra. Senjata mereka artinya dalil, entah itu yang eksplisit juga yang implisit. Kali ini, Hipwee, tapi atas nama langsung dari penulis, punya alasan kenapa cowok semestinya nggak usah melakukan istri lebih dari satu kelak.
Jumlah populasi antara cewek & cowok sama sekali nggak bisa jadi alasan para penggiat istri lebih dari satu
Dari beberapa artikel yang mengulas wacana istri lebih dari satu. Banyak di antara mereka memakai alasan jumlah populasi sesuai gender. Jumlah cewek itu lebih poly dari jumlah cowok, begitu alasan yang biasanya terlontar.
Entah dari mana asal yang mereka punya sebagai akibatnya bisa berasumsi. Padahal, alasan tersebut nggak ngena sama sekali, terlebih buat Indonesia. Mari kita lihat informasi sesungguhnya yang aku ambil dari data-data kredibel. Berdasarkan data sex ratio yang dihimpun Central Intelligence Agency (CIA), berikut populasi insan sesuai gender di seluruh global.
Cara hitungannya artinya jumlah cowok (male) per 1 cewek. Sedangkan data sebelah kirinya menawarkan rentang usia. Mari kita ambil konklusinya, jumlah cowok lebih poly 0,01 dibanding cewek. Jadi kalau di bumi terdapat tujuh miliar insan, maka 3,521 milyar artinya jumlah cowok. Sedangkan buat jumlah cewek ada 3,479 milyar insan.
jumlah cowok > jumlah cewek
Setelah dijabarkan & dijelaskan data tersebut, mereka yang pro terhadap istri lebih dari satu mungkin terus skeptis & bakal mengungkapkan, Ah, itu kan jumlah insan seluruh global. Di Indonesia nggak gitu kok.
Tenang. Saya punya juga kok data buat Indonesia. Nih
Berdasarkan data dari CIA, jumlah antara cowok & cewek di Indonesia itu sama. Satu banding satu. Andai ada niat buat istri lebih dari satu, berpoligamilah beserta wanita-wanita berusia 55 tahun ke atas yang sudah sebagai janda. Jumlah beliau-beliau ini lebih poly dari cowok, karena sesuai beberapa penelitian, cewek punya kemampuan hidup lebih usang dari cowok.
Selain itu, Hipwee juga punya data dari Badan Pusat Statistik (bisa kamu download sendiri datanya) soal kependudukan sesuai jenis kelamin. Dari jumlah 235.726.419 penduduk di Indonesia, ada 118.683.187 penduduk cowok & 117.043.232 penduduk cewek.
Jadi, masih ada yang berani berakibat alasan jumlah populasi sesuai indera kelamin sebagai alasan?
Cewek itu makhluk yang lebih mengutamakan perasaan dibanding nalar. Kalau kamu tahu itu, maka hargailah perasaan istrimu kelak
Untuk alasan ini, Hipwee memang nggak punya data buat masalah kekecewaan seorang istri sesudah dipoligami. Namun, ayo kita gunakan hati sebagai pendekatan. Buat cowok yang berniat istri lebih dari satu, coba pikirkan terlebih dahulu kalau kamu berada di posisi cewek.
Memang kamu mau dipoliandri (walaupun dalam Islam tidak boleh)? Nggak bakal ada yang mau. Pun begitu cewek yang dipoligami. Meski selalu ada celoteh-celoteh ikhlas kalau dipoligami yang keluar dari lisan cewek, Hipwee konfiden itu hanya sebatas ucap. Dalam hati paling dalam, sedikit atau poly, pasti ada perasaan sakit.
Bahasa kekiniannya mah insan mana sih yang mau diduain?. Kamu bisa membaca curhatan seorang cewek yang nggak kuat atas empiris yang terjadi sesudah dia dipoligami oleh suaminya dalam usia 25 di website Rappler yang berjudul Seorang Muslimah yang Melangkah Keluar dari Poligami. Andai kamu masih punya hati, kamu pasti ikut simpati atas curhatannya tersebut.
Dari setiap keputusan istri lebih dari satu yang diambil seorang suami, maka akan ada hati istri yang mengumpat karena ketidakrelaannya. Semacam lahirnya pengkhianatan atas janji-janji yang telah diumbar. Suami itu menjaga istrinya, bukan melukainya.
Menjadi kepala keluarga artinya tanggung jawab berat. Makin poly kepala yang cowok urusi, makin akbar tanggung jawab
Jadi imam keluarga artinya tanggung jawab yang nggak gampang. Dan alasan buat nggak istri lebih dari satu bisa sesederhana tanggungjawab atas satu istri di hadapan Allah SWT saja bisa sangat berat (belum kalau punya anak), apalagi kalau punya dua, 3 atau empat istri. Jelas makin gede tanggung jawab yang wajib kamu pikul.
Bukan cuma tanggung jawab secara non-materi. Materi pun nggak kalah krusial. Bohong kalau di zaman sekarang ini kalau ada yang bilang bahwa kebahagiaan insan nggak bisa dibeli beserta materi.
Pesan buat para cowok, jangan pernah sekali-kali kamu berpikir buat istri lebih dari satu kalau satu istri pun masih belum bisa kamu bahagiakan, terutama soal nafkah materi. Tambah istri, berarti tambah kepala yang wajib kamu nafkahi. Istri(-istri)mu bukanlah batu akik yang relatif kamu gosok-gosok doang buat dikoleksi.
Mereka sama sepertimu: insan. Minimal 3 kebutuhan dasar insan wajib kamu penuhi buat istrimu kelak, yaitu sandang, pangan & papan. Belum kebutuhan lain yang kini jadi bersifat utama, mirip gadget & pulsanya.
Bukankah ujian terberat sebagai pemimpin artinya sebagai pemimpin keluarga? Pastikan dulu kamu bertanggungjawab terhadap istri & anak-anak. Well, artikel ini memang berisi pandangan langsung sesuai alasan-alasan yang memang bersumber dari pihak kredibel & sesuai rasa humanisme. Dengan menolak istri lebih dari satu, bukan berarti penulis menolak firman Tuhan. Lagian istri lebih dari satu hukumnya kan bukan wajib. Bukan sunnah juga, melainkan mubah (boleh dilakukan, bukan dianjurkan).
Advertisement
Artikel Bermanfaat & Menghibur Lainnya
Lengkap beserta Pengakuannya, Inilah 8 Alasan Ada Wanita yang Memilih buat Tidak Punya Anak!
12 Alasan yang Paling Masuk Akal Kenapa Traveling Adalah Kewajiban Bagi Semua Anak Muda Berusia 20-an
5 Alasan Cewek Menikah Muda, Kamu Termasuk yang Nomor Berapa?
Soal Cowok yang Lebih Baik Memilih Pasangan Lebih Muda Demi Keberhasilan Hubungan. Ini Aneh Sih!
Hypothermia Itu Bukan Kesurupan Kawan. Pahamilah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar