[caption id="attachment_348078" align="aligncenter" width="424" caption="asal : https://nano1kartun.blogspot.com/"][/caption]
Boleh dong beda pendapat dengan Pakde Menko Polhukam perihal pengertian kosa istilah NGAK JELAS. Menurut irit awak definisi NGAK JELAS itu hanya terdapat dua macam di muka bumi ini. Pertama lantaran mata rabun, Kedua lantaran hari dah gelap.
Defenisi tersebut diatas dipandang dari pihak yang mengeluarkan pendapat (subjektif). Bisa jadi beliau waktu melihat suatu kejadian lupa pakai kaca mata. Dengan demikian mata yang rabun mendapatkan sinar kurang sehingga keluar pernyataan dua istilah NGAK JELAS. Pasalnya mata rabun istilah dokter harus di operasi katarak. Pakai kacamata berkualitas di optik tunggal plus / minus pun kurang membantu.
Penyebab ke 2 pernyataan ngak terang keluar lantaran si bapake waktu melihat kejadian itu hari sudah gelap. Walaupun mata ngak rabun, umumnya pemandangan terganggu bersebab matahari sudah balik keharibaan sedangkan rembulan belum menjelang. Makanya dalam suasana ghelab gulita timbullah pernytaan Ngak Jelas dari dalam menyampaikan sesuatu yang nanti di kategorikan "ngarang"
Ketika status mata rabun bergabung dengan kondisi hari sudah gelap, artinya ke 2 variabel ini menyatu maka semakin konfiden di empunya hajat mendeklair pernyataan NGAK JELAS. Itulah yang mungkin terjadi sewaktu para pendukung BW dalam konteks Save KPK berhimpun di gedung pemberantas korupsi.
Pernyataan Pak de Tedjo menyampaikan rakyat ngak terang sudah dibantah, akan tetapi terlanjur menyeruak di sosial media . Bantahan itu ibarat menyiram garam di bahari tanggal. Tak bergune kate orang melayu. Apapun bantahan atau klarifikasi yang di utarakan nir akan dapat menyembuhkan ketersinggungan para tokoh. Sakitnya itu di sini istilah mereka, sembari menunjuk dada sebelah kiri.
Nah bagaimana pendapat si orang yangg di beri gelar NGAK JELAS. Yes, sebagai objek tentu saja murka akbar atau istilah orang awak berang. Masa' kita yang terdapat wujudnya di katakan ngak terang, emang kita setan bin jin. Inilah bentuk konflik politik di negeri nusantara akibat pernyataan seorang setingkat menko yang menyebabkan polemik berkepanjangan.
Tentu saja yang repot Pak Boss. Pakde Menko sudah kerap kali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dahulu waktu Golkar akan menyelanggarakan Munas di Bali, Pak De berkomentar terlalu dini dengan mengarahkan agar Kapolda nir meberi biar. Namun apa lacur, larangan ini nir di anggap. Munas Golkar berjalan aman tentram & nyaman. Pak Boss mungkin perlu sedikit mengingatkan Pak Menko agar berucap mempedomani pola kerja Cak Lontong. Mikir mikir mikir, bari bercuap cuap.
Nasi sudah jadi bubur. Para pendukung KPK menjadi semakin manunggal padu membela kebenaran. Pesan awak, tolong Save KPK itu di besarkan sebagai bagian dari Save Indonesia. Justru Indonesia tercinta yang wajib di selamatkan beserta, Jadi siapa saja yang mengaku sebagai Warga Negara Indonesia, hayo Save Indonesia dari segala macam AGHT . Makna dari AGHT, dapat tanya ke Pak De Menko, beliau niscaya lebih paham lantaran selalu berucap ipoleksosbuthankam sesuai dengan Tugas Pokok di Kabinet Kerja
Sebelum mengakhiri posting ini, mungkin sobat kompasianer memiliki definisi lain dari NGak terang. Monggo share disini. Silahkan dengan surat keterangan ilmiah dipandang dari bidang ipoleksosbudhankam. Paling nir bila nanti bertemu antara rakyat ngak terang dengan rakyat yang terang maka lihat mukanya apakah dengan topeng & terakhir perhatikan apakah ujung kaki menginjak bumi. Siapa memahami kita berhadapan dengan makhluk gentayangan yang nghak terang,...
Salam salaman
TD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar