Minggu, 11 Februari 2018

Tujuh Bulan Pasca-Diserang, Novel Baswedan Ceritakan Kondisi Matanya

Tujuh Bulan Pasca-Diserang, Novel Baswedan Ceritakan Kondisi Matanya

JAKARTA, KOMPAS.com - Besok, 11 November 2017, sempurna tujuh bulan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Novel Baswedan diserang orang nir dikenal. Pada 11 April kemudian Novel disiram dengan air keras menjadi akibatnya penglihatannya terganggu.

Tujuh bulan pascapenyerangan, bagaimana berita Novel?

"Alhamdulillah, mata kanan saya mampu melihat dengan lumayan baik," kata Novel melalui sambungan telekonferensi dengan peserta diskusi di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2017).

Melalui layar telekonferensi, Novel membicarakan bahwa mata kanannya sudah mampu melihat dengan cukup baik, terlebih bila beliau menggunakan kacamata berkualitas di optik tunggal khusus. Ia bahkan sudah mampu membaca teks.

(Baca maupun: Subuh Berjamaah di Singapura Bersama Novel Baswedan (Bag 1))

Dokumentasi KPK Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjalani pemeriksaan usai penyerangan terhadap dirinya, Jakarta, Rabu (25/10/2017).Sambil menceritakan kondisinya tersebut, Novel pun menunjukan kacamata berkualitas di optik tunggal yang dikenakannya.

Mata kanan Novel dibantu oleh hard lens serta kacamata berkualitas di optik tunggal baca menjadi akibatnya beliau mampu membaca dengan baik.

Namun, mata kiri Novel masih belum berfungsi dengan baik. Ia masih belum mampu melihat.

"Mata kiri ad interim saya belum mampu melihat," kata beliau.

Ia berharap operasi yang akan dilakukannya dalam waktu dekat mampu membantunya balik  melihat misalnya semula.

"Saya masih menunggu operasi satu kali lagi buat pembuatan kornea artificial," ungkap Novel.

Novel disiram cairan yang diduga air keras oleh orang tak dikenal di dekat Masjid Jami Al Ihsan kepada 11 April 2017.

(Baca maupun: Diminta Bentuk TGPF Kasus Novel Baswedan, Ini Jawaban Ketua KPK)

KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO Ilustrasi penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.Saat itu, Novel baru saja terselesaikan menunaikan shalat Subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya sekitar pukul 05.10 WIB.

Novel Baswedan merupakan Kepala Satuan Tugas yang menangani beberapa kasus besar yang sedang ditangani KPK. Salah satunya artinya problem dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto sebelumnya memastikan Polri tak berhenti menyelidiki problem penyiraman terhadap Novel.

Namun, dalam prosesnya, ditemukan sejumlah kendala yang menghambat terungkapnya pelaku dalam problem itu.

"Relatif sulit, bukannya nir mampu. Bisa saja," ujar Ari di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (1/11/2017).

(Baca maupun: Polri: Sama Sekali Tak Ada Niat Memperlambat Kasus Novel Baswedan)

Dalam problem Novel, polisi sudah menyelidiki puluhan saksi. Namun, nir timbul yang melihat tertentu insiden tersebut menjadi akibatnya menyulitkan penyidik mencari pelakunya.

"Puluhan saksi dimintai keterangan, tapi belum mampu menunjukan insiden itu menjadi akibatnya belum terungkap," kata Ari.

(Baca maupun: Menunggu Dua Keajaiban Terkait Novel Baswedan berasal Singapura (Bag 2))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top